Jumat, 11 Februari 2011
Jagat Raya
Jagat raya adalah sekumpulan benda langit yang meliputi semua lubang hitam dan semua galaksi yang sampai saat ini belum ditemukan batasnya, bahkan ada yang mengungkapkan gagasan mengenai ke-tiadaan-batas semesta. Sampai sekarang banyak ilmuan yang mencoba meneliti kejadian-kejadian yang terjadi di jagat raya, seperti penelitian mencari kemungkinan kehidupan lain di luar bumi, mencari kemungkinan benda langit yang bisa menabrak bumi, memperkirakan umur jagat raya, meneliti batas umur matahari, bahkan dalam beberapa hal juga memperkirakan kiamat. Menurut teori big bang Jagat raya diyakini tercipa dari sebuah ledakan dahsyat ( big bang ) yang melepaskan materi-materi dalam jumlah yang sangat banyak ke seluruh alam semesta, yang akhirnya menyebarkan planet-planet, debu, asteroid, dan lain-lain. Keadaan jagat raya yang sekarang diyakini telah berbeda dari bentuknya yang semula karena telah terjadi banyak perubahan yang terjadi di jagat raya dari awal terjadinya karena tabrakan antara asteroid dan planet-planet, terjadinya supernova, dan lubang hitam yang memakan dan menyeret berbagai materi sehingga mengubah posisi benda langit.
DINDING BIO
Dinding biologi atau yang disingkat dinding bio adalah sebuah trbosan sebuah sekolah di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dinding ini terdiri dari ruang pengetahuan dan ruang simbiosis. Untuk membuat dinding bio bagian ruang pengetahuan diperlukan sebuah karton hijau yang cukup besar, amplop dan kertas karton yang muat dimasukan dalam amplop sebanyak jumlah murid di tiap kelas. Amplop kemudian ditempelkan pada karton tersebut, jangan lupa untuk menuliskan satu jenis penyakit, makanan, ataupun kegunaan suatu sel, lalu tulislah pada kertas karton nama suatu bakteri, vitamin, ataupun virus yang ada hubungannya dengan nama yang ada di amplop tidak lupa tuliskan nama seorang anak dibalik karton kecil tersebut. Setiap ada pelajaran biologi maka setiap anak yang tertulis namanya di belakang kertas karton harus menjelaskan mengenai apa yang harus dijelaskannya, lalu masukkan kertas tersebut pada amplop yang tersedia. Sedangkan ruang simbiosis adalah tempat dimana siswa menaruh tugasnya yang berupa artikel mengenai tugasnya yang tertuis di ruang pengetahuan. Misal ada 2 orang anak pada suatu kelas, maka guru biologi harus menyiapkan 2 buah amplop dan 2 buah kertas karton kecil, katakanlah tulisan di salah satu amplop adalah “ Flu burung “ maka siswa yang mendapat kertas karton bertuliskan sesuatu yang berhubungan dengan flu burung misalnya “ Avian influenza “ harus menjelaskan mengenai flu burung, minggu berikutnya siswa satunya yang harus menjelaskan mengenai flu burung. Kemudian siswa tersebut harus menaruh sebuah artikel di dinding simbiosis mengenai flu burung. Dinding biologi ini “ memaksa “ siswa untuk belajar dan mencari tahu mengenai tugas yang diberikan padanya dan agar materi yang dibawakannya dapat dimengerti minimal oleh dirinya sendiri.
Selasa, 08 Februari 2011
Mengenai jamur
Morfologi= bentuk semu
– daun = tidak dapat berfotosintesis
- akar
Susunan hifa:
– bersekat = terdiri dari satu sel dan satu atau lebih inti
- tidak bersekat = sinostik
Jenis sel:
- uni = saccharomyces
- multi = jamur tempe
Hidup dengan => heterotrof = memiliki haustorium(menyerap makanan)=>
- saprofit = pada mahluk yang telah mati
- parasit = pada mahluk hidup
Reproduksi = a) seksual => spora => Aksospora => spora bersel satu dari askus
Basidiospora => spora bersel satu dari basidium
Zigospora => spora berdinding tebal dari 2
ujung hifa yang serasi yaitu
gametangia
Oospora => hasil pertemuan gamet jantan/
anteridium dan betina/ooginium
b) aseksual => spora => Konidiospora => diujung/ sisi hifa
Sporangiospora => spora bersel satu dari
sporangium
Blatospora => tunas sel khamir
Klamidospora => berdinding tebal, lemah
Oidium => Terbentuk karena putusnya sel hifa
c) Klasifikasi = Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Fisiologi = - dapat menghitamkan makanan pada pem-basi-an
- dapat hidup disuhu antara 0oC-37oC
Ascomycota
Berkembang biak dengan spora yang berasal dari askus, spora tersebut disebut konidia yang berwarna merah/hitam/biru/hijau.
Reproduksi : terdapat hifa bercabang; askegonium ( kelamin betina ) yang biasanya lebih besar dari anteridium ( kelamin jantan ), akan terbentuk saluran dari askegonium yang disebut trikogen yang berhubungan dengan anteridum sehingga menyatukan kedua haploid menjadi diploid dan membentuk askokarp, yang kemudian akan membelah secara meiosis yang membentuk 8 spora askus
Zygomycota
Memiliki 3 jenis spora : -seperti akar ( rizoid )
- menjalar ke permukaan subtract ( stolon )
- menjalar ke atas dan membentuk sporangium
( sporangiosfor )
Reproduksi :aseksual = bila sporangium telah matang ( menghitam )dan
pecah, terhembus angin, akhirnya sampai di tanah
dan membentuk hifa baru
seksual = konjugasi, menghasilkan spora berdinding tebal,
saat kelahirannya terjadi fase istirahat ( dormansi 1
– 3 bulan )
Basidiomycota
Bagian tubuh :- Tudung ( bagian teratas serupa payung )
- Tangkai (terletak dibawah tudung )
- Lamella (terletak dibawah tudung berbentuk lembaran )
- Annulus ( melingkari batang berbentuk cincin )
Reproduksi :secara seksual => basidiospora dari basodium membentuk hifa
bersekat dengan satu sel, entah + atau -, jika keduanya bertemu akan
terjadi plasmogami, terus berkembang membentuk miselium dikariotik
sehingga terbentuk basidiokarp dan menghasilkan basidium.
Deuteromycota
Reproduksi : aseksual ?????
– daun = tidak dapat berfotosintesis
- akar
Susunan hifa:
– bersekat = terdiri dari satu sel dan satu atau lebih inti
- tidak bersekat = sinostik
Jenis sel:
- uni = saccharomyces
- multi = jamur tempe
Hidup dengan => heterotrof = memiliki haustorium(menyerap makanan)=>
- saprofit = pada mahluk yang telah mati
- parasit = pada mahluk hidup
Reproduksi = a) seksual => spora => Aksospora => spora bersel satu dari askus
Basidiospora => spora bersel satu dari basidium
Zigospora => spora berdinding tebal dari 2
ujung hifa yang serasi yaitu
gametangia
Oospora => hasil pertemuan gamet jantan/
anteridium dan betina/ooginium
b) aseksual => spora => Konidiospora => diujung/ sisi hifa
Sporangiospora => spora bersel satu dari
sporangium
Blatospora => tunas sel khamir
Klamidospora => berdinding tebal, lemah
Oidium => Terbentuk karena putusnya sel hifa
c) Klasifikasi = Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Fisiologi = - dapat menghitamkan makanan pada pem-basi-an
- dapat hidup disuhu antara 0oC-37oC
Ascomycota
Berkembang biak dengan spora yang berasal dari askus, spora tersebut disebut konidia yang berwarna merah/hitam/biru/hijau.
Reproduksi : terdapat hifa bercabang; askegonium ( kelamin betina ) yang biasanya lebih besar dari anteridium ( kelamin jantan ), akan terbentuk saluran dari askegonium yang disebut trikogen yang berhubungan dengan anteridum sehingga menyatukan kedua haploid menjadi diploid dan membentuk askokarp, yang kemudian akan membelah secara meiosis yang membentuk 8 spora askus
Zygomycota
Memiliki 3 jenis spora : -seperti akar ( rizoid )
- menjalar ke permukaan subtract ( stolon )
- menjalar ke atas dan membentuk sporangium
( sporangiosfor )
Reproduksi :aseksual = bila sporangium telah matang ( menghitam )dan
pecah, terhembus angin, akhirnya sampai di tanah
dan membentuk hifa baru
seksual = konjugasi, menghasilkan spora berdinding tebal,
saat kelahirannya terjadi fase istirahat ( dormansi 1
– 3 bulan )
Basidiomycota
Bagian tubuh :- Tudung ( bagian teratas serupa payung )
- Tangkai (terletak dibawah tudung )
- Lamella (terletak dibawah tudung berbentuk lembaran )
- Annulus ( melingkari batang berbentuk cincin )
Reproduksi :secara seksual => basidiospora dari basodium membentuk hifa
bersekat dengan satu sel, entah + atau -, jika keduanya bertemu akan
terjadi plasmogami, terus berkembang membentuk miselium dikariotik
sehingga terbentuk basidiokarp dan menghasilkan basidium.
Deuteromycota
Reproduksi : aseksual ?????
Langganan:
Postingan (Atom)