APA ITU DEMAM?
Sebenarnya panas sendiri bukanlah penyakit itu sendiri, panas biasanya adalah tanda bahwa sesuatu sedang terjadi didalam tubuh anda. Panas memegang peranan dalam menolong tubuh untuk melumpuhkan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Jadi panas adalah suatu respon tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh.
BERAPAKAH SUHU TUBUH MANUSIA NORMAL?
Suhu tubuh nornal manusia berkisar antara36.5C dan 37.5C.
Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas.
Dan pengukuran yang diambil dengan berlainan posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut) normal sekitar 37 C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5 C sedang di rectum (anus) sekitar 37.5 C.
"Panas atau Demam terjadi bila pengambilan suhu tubuh melalui mulut (dibawah lidah) DIATAS 37.5 C".
KAPANKAH SEBAIKNYA BERKONSULTASI KE DOKTER?
Walaupun demam adalah kondisi dimana tubuh melakukan pertahanan, tetapi ada beberapa keadaan dimana anda sebaiknya mencari pertolongan medis atau konsultasi ke dokter anda, yaitu:
*Untuk bayi dibawah 3 bulan dengan suhu tubuh diatas 38C.
*Untuk anak yang lebih tua dan orang dewasa , sebaiknya konsultasikan ke dokter anda bila :
- Terdapat panas yang naik turun dalam 3 hari ;
- Suhu meningkat diatas 39 C ;
- Adanya panas yang disertai menjadi tidak mau makan dan minum sertai gelisah; mual muntah; sakit kepala hebat; sakit perut; timbul rash pada kulit; kesulitan pernafasan; atau gejala lainnya yang tidak dapat dijelaskan.
Pertolongan Pertama :
1) Lepaskan pakain yang dipakai, pada bayi biarka telanjang, hal ini dimaksudkan agar udara segar dapat mengenai orang yang sakit dan menetralisir suhu tubuh,
2)Jangan memakaikan selimut kepada orang yang sakit, hal ini dapat meningkatkan suhu tubuh.
3)Jika ada, berikan aspirin dan paracetamol pada orang yang sakit,
4)Jangan lupa untuk memberikan air ( air putih, sari buah, dll ) sesering dan seteratur mungkin,
5)Jika meungkinkan hubungi paramedis terdekat,
6) Kompres penderita dengan air dingin.
Marzoreo
Selasa, 12 Juli 2011
Minggu, 22 Mei 2011
Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
A. Pengertian
Larutan adalah campuran homogen 2 zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing
zat pelarutnya tidak dapat lagi dibedakan secara fisik.
Larutan terdiri atas 2 komponen, yaitu :
1) Zat Pelarut = Komponen yang jumlahnya lebih banyak atau strukturnya tidak berubah,
2) Zat Terlarut = Komponen dengan jumlah lebih sedikit dibanding kan zat pelarut
B. Penggolongan Larutan
1) Wujud pelarutnya : a) Cair ( gula dan garam )
b) Padat ( emas dan perak )
c) Gas ( udara )
2) Daya hantar listrik :
a) Elektrolit ( Dapat menghantar arus listrik )
b) Non-Elektrolit ( Tidak dapat menhantar arus listrik )
C. Pelarut Jenis Air
Syarat suatu zat dapat larut dalam air
1) Kekuatan gaya partikel zat setara dengan gaya anatar partikel pelarut air
2) Zat mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan pelarut air
3) Senyawa Ion dan Kovalen Polar
D. Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Svante August Arrhenius menjelaskan elektrolit dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya sedangkan non-elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ionnya. Senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air ( terhidrolisis ). Zat yang tergolong elektrolit adalah asam, basa, dan garam.
E. Daya Hantar Listrik Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Polar
1) Senyawa ion =
a) Padatan = Tidak dapat menghantar arus istrik
b) Lelehan = Dapat menghantar arus listrik
c) Larutan Air = Dapat menghantar arus listrik
2) Senyawa kovalen polar =
a) Padatan = Tidak dapat menghantar arus listrik
b) Lelehan = Tidak dapat menghantar arus listrik
c) Larutan Air = Dapat menghantar arus listrik
3) Elektrolit kuat =
a) Asam Kuat ( contoh : HCl )
b) Basa Kuat ( contoh : HaON )
c) Garam Mudah Larut ( contoh : NaCl )
4) Elektrolit Lemah =
a) Asam Lemah ( contoh : HCN )
b) Basa Lemah ( contoh : NH(4)OH )
c) Garam Sukar Larut ( contoh : AgCl )
F. Derajat Ionisasi/Disionsasi
1) Elektrolit Kuat : =1 atau mendekati 1
2) Elektroli Lemah : 0 < x < 1
3) Non-Elektrolit : 0
Larutan adalah campuran homogen 2 zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing
zat pelarutnya tidak dapat lagi dibedakan secara fisik.
Larutan terdiri atas 2 komponen, yaitu :
1) Zat Pelarut = Komponen yang jumlahnya lebih banyak atau strukturnya tidak berubah,
2) Zat Terlarut = Komponen dengan jumlah lebih sedikit dibanding kan zat pelarut
B. Penggolongan Larutan
1) Wujud pelarutnya : a) Cair ( gula dan garam )
b) Padat ( emas dan perak )
c) Gas ( udara )
2) Daya hantar listrik :
a) Elektrolit ( Dapat menghantar arus listrik )
b) Non-Elektrolit ( Tidak dapat menhantar arus listrik )
C. Pelarut Jenis Air
Syarat suatu zat dapat larut dalam air
1) Kekuatan gaya partikel zat setara dengan gaya anatar partikel pelarut air
2) Zat mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan pelarut air
3) Senyawa Ion dan Kovalen Polar
D. Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Svante August Arrhenius menjelaskan elektrolit dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya sedangkan non-elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ionnya. Senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air ( terhidrolisis ). Zat yang tergolong elektrolit adalah asam, basa, dan garam.
E. Daya Hantar Listrik Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Polar
1) Senyawa ion =
a) Padatan = Tidak dapat menghantar arus istrik
b) Lelehan = Dapat menghantar arus listrik
c) Larutan Air = Dapat menghantar arus listrik
2) Senyawa kovalen polar =
a) Padatan = Tidak dapat menghantar arus listrik
b) Lelehan = Tidak dapat menghantar arus listrik
c) Larutan Air = Dapat menghantar arus listrik
3) Elektrolit kuat =
a) Asam Kuat ( contoh : HCl )
b) Basa Kuat ( contoh : HaON )
c) Garam Mudah Larut ( contoh : NaCl )
4) Elektrolit Lemah =
a) Asam Lemah ( contoh : HCN )
b) Basa Lemah ( contoh : NH(4)OH )
c) Garam Sukar Larut ( contoh : AgCl )
F. Derajat Ionisasi/Disionsasi
1) Elektrolit Kuat : =1 atau mendekati 1
2) Elektroli Lemah : 0 < x < 1
3) Non-Elektrolit : 0
Jumat, 06 Mei 2011
Membuat Rangkuman
- membaca teks dengan seksama
- mencatat pokok pokok informasi – bab
- sub bab
- anak sub bab
- Paragraf
- Urutan pokok-pokok informasi (runtut)
- Mengungkapkan pokok informasi dalam kalimat
- Kalimat dan tanda baca sesuai EYD
- Gunakan tanda penghubung antarkalimat
Macam-macam klausa (variasi S-P)
- Klausa P. kata kerja intransitif => adik makan
- Klausa P. kata kerja transitif => anak itu menonton TV
- Klausa P. Kata benda ( profesi) => paman Kapten kapal
- Klausa P. kata sifat (kata dapat diberi “sekali, awal, sangat) => mahal sekali
Ciri-ciri konstruksi klausa kata kerja transitif
- sebagian predikatnya kata kerja berawalan me-
- konstruksi bersifat aktif
- mempunyai objek penderita/ keterangan
- dapat menjadi konstruksi pasif dengan objek menjadi subjeknya kata kerja menjadi berawalan di-
- mencatat pokok pokok informasi – bab
- sub bab
- anak sub bab
- Paragraf
- Urutan pokok-pokok informasi (runtut)
- Mengungkapkan pokok informasi dalam kalimat
- Kalimat dan tanda baca sesuai EYD
- Gunakan tanda penghubung antarkalimat
Macam-macam klausa (variasi S-P)
- Klausa P. kata kerja intransitif => adik makan
- Klausa P. kata kerja transitif => anak itu menonton TV
- Klausa P. Kata benda ( profesi) => paman Kapten kapal
- Klausa P. kata sifat (kata dapat diberi “sekali, awal, sangat) => mahal sekali
Ciri-ciri konstruksi klausa kata kerja transitif
- sebagian predikatnya kata kerja berawalan me-
- konstruksi bersifat aktif
- mempunyai objek penderita/ keterangan
- dapat menjadi konstruksi pasif dengan objek menjadi subjeknya kata kerja menjadi berawalan di-
Selasa, 08 Maret 2011
Puisi Lama
Puisi lama terdiri dari Pantun, syair, gurindam.
Pantun ciri2 :
4 baris dalam sebait,
Rumus rima a-b-a-b,
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3dan 4 merupakan isi
Pantun isi :
Nasihat, Jenaka, Teka-teki, Muda-mudi
Pantun bentuk :
Biasa dan karmina ( kilat )
Syair ciri2 :
4 baris dalam 1 bait
Rumus rima a-a-a-a
Isi syair terdapat pada semua bait
Mengungkapkan kehidupan dan berupa cerita
Biasanya terdiri dari beberapa bait.
Bait satu dan lain berhubungan.
Gurindam ciri2 :
2 baris dalam sebait
Bait Rumus rima a-a
Bait 1 dan 2 membentuk hubungan sebab-akibat membentuk isi
Seloka : pujian pujian pada seorang raja
Talibun : pantun yang dalam satu bait terdapat lebih dari 4 baris
Karmina : pantun yang jumlah suku katanya kurang mencukupi untuk sebuah pantun biasa
Mantra : puisi yang menekankan pada kata kata yang sangat hikmat dengan didasarkan keyakinan
Bidal : pepatah, perumpamaan dengan beberapa maksud untuk menyanjung seseorang
Sampiran ialah kata kata yang digunakan untuk menyelaraskan irama isi dalam puisi
II. Unsur unsure interinstik prosa ( roman, novel, cerpen )
1) Tema = isi cerita
2) Alur / plot = jalan dan jalinan cerita => maju, mundur, campuran
3) Latar / setting =tempat, waktu, suasana
4) Penokohan = karakter = sifat, moral, tindakan dsb
5) Sudut pandang = orang 1 = saya, kamo
Orang 2 = nama tokoh, dia, mereka
6) Amanat = pesan penulis
7) Gaya bahasa / majas = personifikasi, eufemisme, pleonasme, hiperbola dsb
8) Pendiskripsian tokoh = analitik -> informasi, ulasan dari penulis, pembaca hanya menerima.
Dramatic => ulasan, komentar dari pembaca.
III. Ciri-ciri cerpen
1 hanya satu alur
2 singkat padat ( 1 – 10 halaman )
3 konflik terjadi tidak mengubah nasib pelaku
4 cerita kehidupan pada umumnya
5 tokoh dan setting terbatas
IV. Penulisan : 1. Dialog -> harus garis baru
2. kalimat langsung dan kata sapaan huruf kafital
3. pengantar cerita => paragraph baru
Pantun ciri2 :
4 baris dalam sebait,
Rumus rima a-b-a-b,
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3dan 4 merupakan isi
Pantun isi :
Nasihat, Jenaka, Teka-teki, Muda-mudi
Pantun bentuk :
Biasa dan karmina ( kilat )
Syair ciri2 :
4 baris dalam 1 bait
Rumus rima a-a-a-a
Isi syair terdapat pada semua bait
Mengungkapkan kehidupan dan berupa cerita
Biasanya terdiri dari beberapa bait.
Bait satu dan lain berhubungan.
Gurindam ciri2 :
2 baris dalam sebait
Bait Rumus rima a-a
Bait 1 dan 2 membentuk hubungan sebab-akibat membentuk isi
Seloka : pujian pujian pada seorang raja
Talibun : pantun yang dalam satu bait terdapat lebih dari 4 baris
Karmina : pantun yang jumlah suku katanya kurang mencukupi untuk sebuah pantun biasa
Mantra : puisi yang menekankan pada kata kata yang sangat hikmat dengan didasarkan keyakinan
Bidal : pepatah, perumpamaan dengan beberapa maksud untuk menyanjung seseorang
Sampiran ialah kata kata yang digunakan untuk menyelaraskan irama isi dalam puisi
II. Unsur unsure interinstik prosa ( roman, novel, cerpen )
1) Tema = isi cerita
2) Alur / plot = jalan dan jalinan cerita => maju, mundur, campuran
3) Latar / setting =tempat, waktu, suasana
4) Penokohan = karakter = sifat, moral, tindakan dsb
5) Sudut pandang = orang 1 = saya, kamo
Orang 2 = nama tokoh, dia, mereka
6) Amanat = pesan penulis
7) Gaya bahasa / majas = personifikasi, eufemisme, pleonasme, hiperbola dsb
8) Pendiskripsian tokoh = analitik -> informasi, ulasan dari penulis, pembaca hanya menerima.
Dramatic => ulasan, komentar dari pembaca.
III. Ciri-ciri cerpen
1 hanya satu alur
2 singkat padat ( 1 – 10 halaman )
3 konflik terjadi tidak mengubah nasib pelaku
4 cerita kehidupan pada umumnya
5 tokoh dan setting terbatas
IV. Penulisan : 1. Dialog -> harus garis baru
2. kalimat langsung dan kata sapaan huruf kafital
3. pengantar cerita => paragraph baru
Hal-hal yang perlu dihindari dalam menulis tugas
1) Singkatan :
hal ini sangat dianjurkan untuk dihindari karena maksud kata bisa tergeser,
Contoh : Baju Ani bru.
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, kata tersebut dapat disangka BIRU atau BARU. Sehinggat kalimat dapat berbunyi “ baju Ani Biru “ ataupun “Baju Ani Baru”. Jika hal ini anda gunakan dalam penulisan maka mungkin pengoreksi dapat menyalahkan jawaban anda.
2) Tanda Ulang :
Beberapa tanda ulang perlu dihindari, misalnya tanda dua bintang “**”,
Contoh : Saya melihat kupu**
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, maksud dari kata tersebut bermakna pengulangan kupu yaitu kupu-kupu, namun kata tersebut dapat bermakna kupu-bintang-bintang. Cara penulisan ini memang harus ditinggalkan. Untuk menggunakan tanda ulang cukup menggunakan tanda hubung strip “-“, contoh : saya melihat kupu-kupu
3) Penggunaan tanda koma disembarang tempat
Tanda koma dapat mempengaruhi arti,
Contoh : Kucing makan tikus mati
Jika “kucing makan tikus mati” maka artinya kucing memakan tikus yang telah mati. Jika “ kucing makan, tikus mati” maka artinya jika kucing makan ada tikus yang mati, jika “ kucing makan tikus, mati” artinya setelah kucing makan tikus, kucing tersebut kemudian mati
hal ini sangat dianjurkan untuk dihindari karena maksud kata bisa tergeser,
Contoh : Baju Ani bru.
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, kata tersebut dapat disangka BIRU atau BARU. Sehinggat kalimat dapat berbunyi “ baju Ani Biru “ ataupun “Baju Ani Baru”. Jika hal ini anda gunakan dalam penulisan maka mungkin pengoreksi dapat menyalahkan jawaban anda.
2) Tanda Ulang :
Beberapa tanda ulang perlu dihindari, misalnya tanda dua bintang “**”,
Contoh : Saya melihat kupu**
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, maksud dari kata tersebut bermakna pengulangan kupu yaitu kupu-kupu, namun kata tersebut dapat bermakna kupu-bintang-bintang. Cara penulisan ini memang harus ditinggalkan. Untuk menggunakan tanda ulang cukup menggunakan tanda hubung strip “-“, contoh : saya melihat kupu-kupu
3) Penggunaan tanda koma disembarang tempat
Tanda koma dapat mempengaruhi arti,
Contoh : Kucing makan tikus mati
Jika “kucing makan tikus mati” maka artinya kucing memakan tikus yang telah mati. Jika “ kucing makan, tikus mati” maka artinya jika kucing makan ada tikus yang mati, jika “ kucing makan tikus, mati” artinya setelah kucing makan tikus, kucing tersebut kemudian mati
Jumat, 11 Februari 2011
Jagat Raya
Jagat raya adalah sekumpulan benda langit yang meliputi semua lubang hitam dan semua galaksi yang sampai saat ini belum ditemukan batasnya, bahkan ada yang mengungkapkan gagasan mengenai ke-tiadaan-batas semesta. Sampai sekarang banyak ilmuan yang mencoba meneliti kejadian-kejadian yang terjadi di jagat raya, seperti penelitian mencari kemungkinan kehidupan lain di luar bumi, mencari kemungkinan benda langit yang bisa menabrak bumi, memperkirakan umur jagat raya, meneliti batas umur matahari, bahkan dalam beberapa hal juga memperkirakan kiamat. Menurut teori big bang Jagat raya diyakini tercipa dari sebuah ledakan dahsyat ( big bang ) yang melepaskan materi-materi dalam jumlah yang sangat banyak ke seluruh alam semesta, yang akhirnya menyebarkan planet-planet, debu, asteroid, dan lain-lain. Keadaan jagat raya yang sekarang diyakini telah berbeda dari bentuknya yang semula karena telah terjadi banyak perubahan yang terjadi di jagat raya dari awal terjadinya karena tabrakan antara asteroid dan planet-planet, terjadinya supernova, dan lubang hitam yang memakan dan menyeret berbagai materi sehingga mengubah posisi benda langit.
DINDING BIO
Dinding biologi atau yang disingkat dinding bio adalah sebuah trbosan sebuah sekolah di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dinding ini terdiri dari ruang pengetahuan dan ruang simbiosis. Untuk membuat dinding bio bagian ruang pengetahuan diperlukan sebuah karton hijau yang cukup besar, amplop dan kertas karton yang muat dimasukan dalam amplop sebanyak jumlah murid di tiap kelas. Amplop kemudian ditempelkan pada karton tersebut, jangan lupa untuk menuliskan satu jenis penyakit, makanan, ataupun kegunaan suatu sel, lalu tulislah pada kertas karton nama suatu bakteri, vitamin, ataupun virus yang ada hubungannya dengan nama yang ada di amplop tidak lupa tuliskan nama seorang anak dibalik karton kecil tersebut. Setiap ada pelajaran biologi maka setiap anak yang tertulis namanya di belakang kertas karton harus menjelaskan mengenai apa yang harus dijelaskannya, lalu masukkan kertas tersebut pada amplop yang tersedia. Sedangkan ruang simbiosis adalah tempat dimana siswa menaruh tugasnya yang berupa artikel mengenai tugasnya yang tertuis di ruang pengetahuan. Misal ada 2 orang anak pada suatu kelas, maka guru biologi harus menyiapkan 2 buah amplop dan 2 buah kertas karton kecil, katakanlah tulisan di salah satu amplop adalah “ Flu burung “ maka siswa yang mendapat kertas karton bertuliskan sesuatu yang berhubungan dengan flu burung misalnya “ Avian influenza “ harus menjelaskan mengenai flu burung, minggu berikutnya siswa satunya yang harus menjelaskan mengenai flu burung. Kemudian siswa tersebut harus menaruh sebuah artikel di dinding simbiosis mengenai flu burung. Dinding biologi ini “ memaksa “ siswa untuk belajar dan mencari tahu mengenai tugas yang diberikan padanya dan agar materi yang dibawakannya dapat dimengerti minimal oleh dirinya sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)