Puisi lama terdiri dari Pantun, syair, gurindam.
Pantun ciri2 :
4 baris dalam sebait,
Rumus rima a-b-a-b,
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3dan 4 merupakan isi
Pantun isi :
Nasihat, Jenaka, Teka-teki, Muda-mudi
Pantun bentuk :
Biasa dan karmina ( kilat )
Syair ciri2 :
4 baris dalam 1 bait
Rumus rima a-a-a-a
Isi syair terdapat pada semua bait
Mengungkapkan kehidupan dan berupa cerita
Biasanya terdiri dari beberapa bait.
Bait satu dan lain berhubungan.
Gurindam ciri2 :
2 baris dalam sebait
Bait Rumus rima a-a
Bait 1 dan 2 membentuk hubungan sebab-akibat membentuk isi
Seloka : pujian pujian pada seorang raja
Talibun : pantun yang dalam satu bait terdapat lebih dari 4 baris
Karmina : pantun yang jumlah suku katanya kurang mencukupi untuk sebuah pantun biasa
Mantra : puisi yang menekankan pada kata kata yang sangat hikmat dengan didasarkan keyakinan
Bidal : pepatah, perumpamaan dengan beberapa maksud untuk menyanjung seseorang
Sampiran ialah kata kata yang digunakan untuk menyelaraskan irama isi dalam puisi
II. Unsur unsure interinstik prosa ( roman, novel, cerpen )
1) Tema = isi cerita
2) Alur / plot = jalan dan jalinan cerita => maju, mundur, campuran
3) Latar / setting =tempat, waktu, suasana
4) Penokohan = karakter = sifat, moral, tindakan dsb
5) Sudut pandang = orang 1 = saya, kamo
Orang 2 = nama tokoh, dia, mereka
6) Amanat = pesan penulis
7) Gaya bahasa / majas = personifikasi, eufemisme, pleonasme, hiperbola dsb
8) Pendiskripsian tokoh = analitik -> informasi, ulasan dari penulis, pembaca hanya menerima.
Dramatic => ulasan, komentar dari pembaca.
III. Ciri-ciri cerpen
1 hanya satu alur
2 singkat padat ( 1 – 10 halaman )
3 konflik terjadi tidak mengubah nasib pelaku
4 cerita kehidupan pada umumnya
5 tokoh dan setting terbatas
IV. Penulisan : 1. Dialog -> harus garis baru
2. kalimat langsung dan kata sapaan huruf kafital
3. pengantar cerita => paragraph baru
Selasa, 08 Maret 2011
Hal-hal yang perlu dihindari dalam menulis tugas
1) Singkatan :
hal ini sangat dianjurkan untuk dihindari karena maksud kata bisa tergeser,
Contoh : Baju Ani bru.
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, kata tersebut dapat disangka BIRU atau BARU. Sehinggat kalimat dapat berbunyi “ baju Ani Biru “ ataupun “Baju Ani Baru”. Jika hal ini anda gunakan dalam penulisan maka mungkin pengoreksi dapat menyalahkan jawaban anda.
2) Tanda Ulang :
Beberapa tanda ulang perlu dihindari, misalnya tanda dua bintang “**”,
Contoh : Saya melihat kupu**
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, maksud dari kata tersebut bermakna pengulangan kupu yaitu kupu-kupu, namun kata tersebut dapat bermakna kupu-bintang-bintang. Cara penulisan ini memang harus ditinggalkan. Untuk menggunakan tanda ulang cukup menggunakan tanda hubung strip “-“, contoh : saya melihat kupu-kupu
3) Penggunaan tanda koma disembarang tempat
Tanda koma dapat mempengaruhi arti,
Contoh : Kucing makan tikus mati
Jika “kucing makan tikus mati” maka artinya kucing memakan tikus yang telah mati. Jika “ kucing makan, tikus mati” maka artinya jika kucing makan ada tikus yang mati, jika “ kucing makan tikus, mati” artinya setelah kucing makan tikus, kucing tersebut kemudian mati
hal ini sangat dianjurkan untuk dihindari karena maksud kata bisa tergeser,
Contoh : Baju Ani bru.
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, kata tersebut dapat disangka BIRU atau BARU. Sehinggat kalimat dapat berbunyi “ baju Ani Biru “ ataupun “Baju Ani Baru”. Jika hal ini anda gunakan dalam penulisan maka mungkin pengoreksi dapat menyalahkan jawaban anda.
2) Tanda Ulang :
Beberapa tanda ulang perlu dihindari, misalnya tanda dua bintang “**”,
Contoh : Saya melihat kupu**
Perhatikan kata bercetak tebal-miring, maksud dari kata tersebut bermakna pengulangan kupu yaitu kupu-kupu, namun kata tersebut dapat bermakna kupu-bintang-bintang. Cara penulisan ini memang harus ditinggalkan. Untuk menggunakan tanda ulang cukup menggunakan tanda hubung strip “-“, contoh : saya melihat kupu-kupu
3) Penggunaan tanda koma disembarang tempat
Tanda koma dapat mempengaruhi arti,
Contoh : Kucing makan tikus mati
Jika “kucing makan tikus mati” maka artinya kucing memakan tikus yang telah mati. Jika “ kucing makan, tikus mati” maka artinya jika kucing makan ada tikus yang mati, jika “ kucing makan tikus, mati” artinya setelah kucing makan tikus, kucing tersebut kemudian mati
Langganan:
Postingan (Atom)